PKK (II) Kelas XI Pertemuan ke 10
C.
Strategi Pemasaran 4P
Selain 6M (Men, Money, Materials, Machines, Method, dan
Markets) yang sudah dibahas sebelumnya, masih banyak alat – alat manajemen
yang digunakan dalam perusahaan antara lain 4P, yaitu product, placement, price dan promotion.
a.
Product (produk)
Produk adalah semua hal yang ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi
agar dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Menentukan produk/ jasa yang
akan ditawarkan ke pasar umumnya menjadi langkah paling awal. Ide mengenai
produk bisa dapatkan dari beberapa sumber. Cara termudah adalah dengan
membandingkan langsung produk sejenis seperti yang ingin dijual, dan melakukan
riset kecil – kecilan ke target pasar mengenai kelebihan dan kekurangan dari
produk tersebut. Hasil dari riset tersebut diharapkan memberikan informasi yang
lebih akurat bagi wirausaha mengenai prospek pasar yang akan dimasukinya dan
produk macam mana yang diharapkan oleh target pasar.
Adapun produk – produk yang dipasarkan
meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti,
organisasi dan gagasan. Berdasarkan pengertian tersebut produk bukan hanya
berbentuk barang saja tetapi juga berupa jasa asalkan dapat memenuhi kebutuhan
atau keinginan konsumennya.
b.
Price (harga)
Harga adalah sejumlah uang yang harus
dikeluarkan untuk mendapatkan yang kita inginkan. Yaitu menganggap harga
sebagai sesuatu perbandingan formal yang mengindikasikan kuantitas uang yang
diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang dan jasa. Oleh karena itu
penetapan harga pada suatu barang mampu dengan jitu menetapkan harga tentunya
akan dapat hasil memuaskan.
Menentukan harga produk tidak semudah yang dibayangkan. Cara yang umum digunakan adalah dengan menggunakan patokan hitungan biaya produk tersebut dari awal disiapkan hingga dijual. Setiap produk memiliki berbagai komponen biayanya sendiri, dari awal produksi hingga produk tersebut dipajang di rak – rak display penjualan. Menentukan harga berdasarkan biaya dilakukan dengan menambahkan persentase margin tertentu ke biaya produk, dan presentase tersebut dianggap sebagai keuntungan. Presentase didapatkan sesuai dengan rata – rata margin di pasaran.
Menggunakan metode ini memiliki kelemahan sendiri. Produk akan mengalami krisis keunikan (uniqueness) di mana keunikan yang memiliki daya pembeda produk dari saingannya luput diperhitungkan. Keunikan justru mampu membantu produk agar memiliki harga premium di pasar.
Komentar
Posting Komentar