Kimia Kelas X TO Pertemuan ke 8

Assalamualaikum wr wb ....

Silahkan pelajari materi berikut dan selanjutnya catat materi di buku tugas kimia.


Lanjutan Catatan 


E. Tata Nama Senyawa

    Banyaknya unsur yang ditemukan berakibat pada banyaknya nama senyawa. Penamaan senyawa memiliki aturan yang diakui oleh dunia, yaitu aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry)

1. Tata Nama Senyawa Anorganik.

a. Tata Nama Senyawa Biner

Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua unsur, yang berasal dari satu unsur logam dan satu unsur non-logam atau dari dua unsur non-logam. Biasanya unsur logam dalam senyawa biner merupakan kation (ion positif). Sedangkan unsur non-logam adalah anion (ion negatif).

Berikut ini urutan tata nama senyawa Biner:

1. Tata Nama Senyawa Biner Logam dengan Non-logam

1. Logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi (alkali, alkali tanah, dan aluminium). Penamaannya dengan menyebutkan nama logam di depan dan kemudian nama non logam diikuti akhiran ?ida.

Contoh: NaBr (Natrium Bromida), CaS (Kalsium Sulfida).

2. Logam yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi. Penulisan nama logam di depan disertai menuliskan bilangan oksidasi dengan angka Romawi dalam tanda kurung dan nama nonlogam di belakang diakhiri dengan akhiran -ida.

Contoh: CuCI (Tembaga(I) Klorida), SNO (Timah(II) Oksida)

3. Cara lain menuliskan persamaan unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu jenis sebagai berikut:

- Unsur logam dengan bilangan oksidasi kecil ditulis dengan akhiran -o.

- Unsur logam dengan bilangan oksidasi besar ditulis dengan akhiran -i

Contoh: CuCI - Kupro Klorida (Bilangan oksidasi CU = +1 > lebih kecil)


2. Tata Nama Senyawa Biner Non-logam dengan non-logam

1. Atom yang cenderung bermuatan positif diletakkan di depan, sedangkan atom yang cenderung bermuatan negatif diletakkan

dibelakang dengan urutan berikut ini:

B - Si - C - Sb - As - P - N - H - Te - Se - S - I - Br - CI - O- F

Contoh: Amonia (NH3 bukan H3N), Air (H2O bukan OH2).

2. Senyawa dari dua jenis unsur nonlogam diberi nama kedua unsur yang bersangkutan, diberi akhiran -ida. Atom yang cenderung bermuatan posifit diletakkan di depan dan atom yang cenderung bermuatan negatif diletakkan di belakang dengan akhiran -ida.

Nonlogam (+) + nonlogam (-) + -ida

Contoh: H2S (Hidrogen Sulfida), HBr (Hidrogen Bromida)

b. Tata Nama Senyawa Poliatomik

Senyawa poliatomik merupakan senyawa yang berasal dari ion-ion poliatomik. Sedangkan ion poliatomik adalah ion yang terdiri dari dua atom atau lebih yang terikat bersama dan membentuk ion, baik positif (kation) atau negatif (anion)

Berikut ini urutan tata nama senyawa poliatomik:

1. Untuk anion sejenis dengan jumlah oksigen berbeda yaitu jika mengandung oksigen lebih banyak namanya diberi akhiran -at, jika oksigen lebih sedikit namanya diberi akhiran -it.

Contoh: SO42- (Sulfat), SO32- (Sulfit), PO43- (Fosfat)

2. Untuk anion yang mengandung jumlah oksigen sampai 4, penamaannya mangacu ion yang mengandung oksigen paling sedikit dengan diberi awalan hipo- dan akhiran -it. Sedangkan jika mengandung oksigen paling banyak diberi awalan per- dan akhiran -at.

Contoh: CIO2- (klorit) CIO4(perklorat)

3. Penamaan senyawa poliatom diawali dengan menyebutkan nama kation kemudian anionnya. Apabila kation adalah logam dengan biloks lebih dari satu jenis maka seperti yang telah dijelaskan pada aturan sebelumnya setelah nama logam diiukuti dengan bilangan oksidasi logam.

Contoh: Na2SO3 (Natrium sulfit), Na2SO4 (Natrium sulfat)

2. Tata Nama Senyawa Organik

Untuk senyawa organik, penyusun terbesarnya adalah atom C, H, dan O. Sementara itu, tata nama senyawa organik adalah suatu cara sistematik untuk memberi nama senyawa organik yang direkomendasikan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).

Secara umum, pemberian nama senyawa organik diberikan berdasarkan jumlah atom karbon, bentuk, dan jenis ikatan. Namun idealnya setiap senyawa organik harus memiliki nama yang dapat digambarkan formula struktural dengan jelas.

Contoh senyawa organik



Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Hidrolisis Garam Daljab 5 2019

IPA Terapan dan Fisika Kelas X Pertemuan ke 11

PKK (II) Kelas XI Pertemuan ke 11