Kimia Kelas X TO Pertemuan Ke 5

 Reaksi Redoks

Jika suatu reaksi kimia mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus dalam satu reaksi, maka reaksi tersebut disebut reaksi reduksi - oksidasi atau reaksi redoks.

a. Reaksi Redoks dan Bukan Redoks.

Dengan konsep bilangan oksidasi, kita akan lebih mudah membedakan reaksi redoks dan bukan redoks.

1) Reaksi Redoks

Perhatikan persamaan reaksi berikut!

Reaksi redoks 

Pada reaksi tersebut baik Zn maupun Cu mengalami perubahan biloks. Zn mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +2 (oksidasi), sedangkan CU mengalami penurunan biloks dari +2 menjadi 0 (reduksi). Hal ini berarti reaksi yang terjadi adalah redoks. Zn berfungsi sebagai reduktor karena menyebabkan zat lain (Cu) mengalami reduksi, sedangkan Cu berfungsi sebagai oksidator karena menyebabkan zat lain (Zn) mengalami oksidasi.

 

b. Reaksi Autoredoks

 Perhatikan reaksi berikut!

CuO    +    2HCl    -->     CuCl2     +     H2O

+2                                     +2

Tidak ada kenaikan bilangan oksidasi dari unsur - unsur yang terlibat dalam reaksi tersebut. Artinya, reaksi yang terjadi bukan reaksi redoks.

 

b. Reaksi Autoredoks

Satu unsur dalam suatu reaksi mungkin saja mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus. Hal ini karena ada unsur yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu. Reaksi redoks yang unsurnya mengalami reduksi dan oksidasi sekaligus disebut reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi). Contoh reaksi autoredoks sebagai berikut.

2H2S        SO2        -->    3S        2H2O

      -2         +4                        0

Pada reaksi tersebut, H2S berfungsi sebagai reduktor, sedangkan SO2 berfungsi sebagai oksidator dan S berfungsi sebagai hasil dari reduksi dan oksidasi, sehingga reaksi tersebut termasuk autoredoks.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Hidrolisis Garam Daljab 5 2019

IPA Terapan dan Fisika Kelas X Pertemuan ke 11

PKK (II) Kelas XI Pertemuan ke 11