Kimia Kelas X TO Pertemuan ke 17

 Tata Nama Senyawa Alkena

Rantai atom pada alkena juga dapat berupa rantai atom karbon lurus dan bercabang. Tata nama senyawa alkena sebagai berikut.

1) Untuk alkena yang tidak bercabang

    Rantai C terpanjang yang merupakan rantai utama harus mengandung ikatan rangkap. Atom C yang berikatan rangkap harus memounyai nomor sekecil mungkin. Untuk penulisannya dimulai dari nomor ikatan rangkap diikuti oleh nama rantai utama.

Contoh:

a) CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH3 : 1 – pentena

b) CH3 – CH = CH – CH2 – CH3 : 2 – pentena

2) Untuk alkena yang bercabang

a. Rantai karbon yang terpanjang dan yang memiliki ikatan rangkap dua menjadi rantai karbon utama.

b. Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan rangkap, bukan cabang yang terdekat sehingga posisi ikatan rangkap memiliki nomor sekecil mungkin.

c. Penomoran rantai cabang menyesuaikan nomor ikatan rangkap dua dari rantai utama

d. Apabila alkil cabang lebih dari satu dan sejenis menggunakan awalan Yunanai ( di = 2, tri = 3, tetra = 4, dan seterusnya) dan jika berbeda jenis diurutkan sesuai alfabetis.

Contoh:

Tatanama Senyawa Alkena

 Sifat Senyawa Alkena

1. Pada atom C rendah alkena berwujud gas, pada atom C sedang berwujud cair dan pada atom C tinggi berwujud padat

2. Titik didih alkena mirip dengan alkana, semakin bertambah jumlah atom C, harga Mr semakin besar maka titik didihnya semakin tinggi

3. Alkena dapat sedikit larut dalam air, hal ini karena memiliki ikatan rangkap dan alkena dapat mudah larut dalam pelarut organik.

4. Dapat mengalami reaksi oksidas

5. Dapat mengalami reaksi adisi

6. Dapat mengalami reaksi polimerisasi

Kegunaan Senyawa Alkena

1. Etena adalah bahan baku pembuatan polietena dan senyawa organik intermediet (produk antara) seperti kloroetena (vinil klorida) dan stirena

2. Propena digunakan untuk membuat polipropilena, suatu polimer untuk membuat serat sintesis, materi pengepakan, dan peralatan memasak.

3. Butadiena adalah suatu alkadiena, yang melalui reaksi polimerisasi akan membentuk polibutadiena (karet sintesis)

Sumber Alkena

Alkena berada dalam jumlah yang kecil di alam, sehingga harus disintesis melalui perengkahan alkana dari gas alam dan minyak bumi.

Isomer pada Alkena

Alkena memiliki dua jenis isomer, yaitu isomer posisi dan isomer geometri. Peristiwa isomerisasi pada senyawa alkena dimulai dari atom C keempat, yaitu butena. Isomer posisi pada alkena dapat terjadi karena perubahan posisi ikatan rangkap pada rantai karbon serta perubahan posisi cabang  alkil.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Hidrolisis Garam Daljab 5 2019

IPA Terapan dan Fisika Kelas X Pertemuan ke 11

PKK (II) Kelas XI Pertemuan ke 11