Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Gambar Interaksi dalam Ekosistem
Sumber : https://www.harapanrakyat.com/wp-content/uploads/2022/06/Interaksi-dalam-Ekosistem-Berikut-Ini-Macam-Macam-dan-Penjelasannya-696x392.jpg
Apa
itu ekologi? Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik atau
interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik biotik maupun
abiotik. Ernest Haeckel (1834 - 1914) adalah orang yang pertama kali
mengemukakan definisi ekologi.
Ekologi
berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya.
Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip - prinsip yang terkandung
dalam hubungan timbal balik tersebut.
Dalam
studi ekologi digunakan metode pendekatan secara menyeluruh pada komponen - komponen yang berkaitan dalam suatu
sistem. Maka ruang lingkup ekologi berkisar
pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.
A.
Prinsip - Prinsip Ekologi
Faktor
yang mempengaruhi ekologi terbagi berdasarkan komponen penyusunnya, yaitu faktorabiotik
dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan
topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan - tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
1.
Faktor Biotik
Faktor
biotik adalah faktor hidup yang meliputisemua makhluk hidup di bumi,baik
tumbuhan maupun hewan. Dalam ekologi, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan
berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperansebagai dekomposer.
Faktor
biotik juga meliputi tingkatan - tingkatan organisme yang meliputi individu,
populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan - tingkatanorganisme
makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling
mempengaruhi
membentuk
suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi
makhluk hidup adalah sebagaiberikut.
a.
Individu
Untuk
lebih jelasnya, marilah kita bahas individu dalam keseharian. Anda tentu pernah
melihat seekor kucing sedang tiduran, seorang anak sedang berlarian atau
sebatang pohon rambutan tumbuh di pekarangan. Apa yang Anda lihat tersebut
adalah satu makhluk hidup. Satu makhluk hidup yang Anda lihatitu disebut
individu. Jadi Anda menyebut Anda sendiri sebagai individu, demikian juga
tiap sebatang pohon pisang dalam rumpunnya. Tentu Anda dapat mengamati dengan
jelas setiap jenis individu, Anda dapat menghitung banyaknya individu dalam
kelompoknya. Kita kadang - kadang agak sukar untuk menentukan individu dari
satu kelompok organisme. Misalnya memisahkan individu rumput pada lapangan
rumput, individu binatang pada binatang karang, begitu pula dengan memisahkan sebatang
pohon kunyit dari rumpunnya. Pernahkah Anda menanam ubi kayu dengan steknya?
Potongan ubi kayu itu akan tumbuh menjadi individu baru. Telur burung berasal
dari induk burung betina dapat menetas dan menghasilkan individu burung. Oleh
sebab itu berprinsip bahwa individu selalu bersifat tunggal.
Ada
bermacam - macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya,yaitu: adaptasi
morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
(1)
Adaptasi morfologi
Adaptasi
morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya.
Contoh adaptasi morfologi, antara sebagai berikut.
a)
Gigi - gigi khusus
Gigi
hewan karnivor atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring
besar
dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung
pemotong
yang tajam untuk mencabik - cabik mangsanya.
b)
Moncong
Trenggiling
besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba AmerikaTengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut,
rayap, dan serangga lainyang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang
dengan ujung mulut keciltak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk
mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yang
dapat dijulurkan keluar mulut untuk menangkap serangga.
c)
Paruh
Elang
memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram
korbannya.
d)
Daun
Tumbuhan
insektivor (tumbuhan pemakan serangga). Misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan
dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan
enzim yang dimiliki tumbuhan insektivor,
serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.
e)
Akar
Akar
tumbuhan gurun kuat dan panjang, berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada
tumbuhan bakau untukbernapas.
(2)
Adaptasi fisiologi
Adaptasi
fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan
hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a)
Kelenjar bau
Musang
dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi
lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
b)
Kantong tinta
Cumi
- cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh
datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidakdapat
melihat kedudukan cumi - cumi dan gurita.
c)
Mimikri pada kadal
Kulit
kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini
dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luarberupa suhu serta
keadaan sekitarnya.
(3)
Adaptasi tingkah lakuBagian 3
Adaptasi
tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya
sebagai berikut.
a)
Pura - pura tidur atau mati
Beberapa
hewan berpura - pura tidur atau mati, misalnya tupai virginia. Hewan ini sering
berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b)
Migrasi
Ikan
salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai
untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang
berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk di sepanjang Pantai Barat
Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan
mengeluarkan sperma di atas telur - telur ikan betinanya. Setelah itu ikan
dewasabiasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air
tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya
ke laut.
b.
Populasi
Kumpulan
individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu disebut
populasi. Misalnya populasi yang ada di sawah antara lain sekelompok tanaman
padi, sekelompok belalang, sekelompok, siput, sekelompok semanggi, sekelempok
tikus. Contoh lain yang dapat kita sebut misalnya populasi yang adadi kolam
seperti kumpulan
ikan
mas, ikan lele, ikan mujaer, belut, cacing, ganggang hijau, teratai dan
sebagainya. Coba Anda cari contoh lain tentang populasi. Populasi berhubungan
dengan individu, waktu dan tempat. Suatu populasi dapat bertambah karena
terjadinya kelahiran (natalitas) atau adanya pendatang masuk (imigrasi) dan
dapat berkurang karena terjadinya kematian (mortalitas) atau adanya perpindahan
keluar (emigrasi). Penurunan jumlah populasi akan terjadisecara mencolok bila
terjadi gangguan yang drastis terhadap lingkungannya, seperti karena wabah hama
dan penyakit atau bencana alam. Dengan adanya yang lahir, datang meninggal,
atau pergi maka populasi itu sifatnya dinamis. Seperti telah dijelaskan di
depan populasi mengalami pertambahan, karena kelahiran atau adanya pendatang
yang menetap serta pengurangan karena kematian dan migrasi atau perpindahan
keluar. Populasi juga memilikisifat penyebaran umur, sifat adaptasi, sifat
ketahanan yaitu peluang meninggalkan keturunannya dalam waktu yang panjang dan
sifat kepadatan. Tahukah Anda apakah yang dimaksud dengan kepadatan populasi?
Kepadatan populasi adalah besarnya populasi dalam hubungannya dengan satuan
ruang. Umumnya dinyatakan dalam jumlah individu, atau biomassa perencanaan
satuan luas atau volume. Agar bagi Anda lebih jelas, maka akan diberikan
beberapa contoh tentang konsep kepadatan populasi, misalnya 40 siswa per kelas
yang luasnya 56 meter persegi, 100 pohon mangga per hektar, 50 ekor ikan mas
per meter persegi kolam, dan atau 200 kambing per hektar. Kadang - kadang bagi
kita lebih pentinguntuk mengetahui apakah suatu populasi sedang berkurang atau
bertambah (sedang mengalami perubahan atau tidak), misalnya jumlah ayam yangada
di pekarangan per jam. Kepadatan populasi juga mempengaruhi komunitas atau
ekosistem, di samping jenis organismenya.
Komunitas
Komunitas
adalah kumpulan populasi yang berada di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya sawah disusun oleh bermacam - macam
organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai
terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara
komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien
dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas
tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup kompleks karena tidak hanya
melibatkanorganisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi
antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon
melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
c.
Ekosistem
Antara
komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan
kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah
produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivor, karnivor, dan omnivor), dan
dekomposer atau pengurai (mikroorganisme). Coba carilah oleh Anda, contoh -
contoh ekosistem yang terdapat di alam ini. Konsep mengenai ekosistem akan
dibahas secara khusus dibagian ekosistem.
d.
Biosfer
Seluruh
ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok
untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan
istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, dengan
istilah substrat. Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang
sama, tetapi tetap memiliki relung (nisia) berbeda. Nisia adalah status
fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam niche (nisia) nya organisme
tersebut dapat berperan aktif,sedangkan organisme lain yang sama habitatnya
tidak dapat berperan aktif.
2.
FaktorAbiotik
Faktor
abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor
fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah suhu, sinar matahari, air,tanah,
ketinggian, angin dan garis lintang. Faktor - faktor fisik tersebut akan
dibahas lebih rinci pada bagian ekosistem.
B.
Komponen dalam Ekosistem
Ekosistem
adalah kesatuan dari komunitas atau satuan fungsional dari makhluk hidup dengan
lingkungannya dimana terjadi antar hubungan. Dalam ekosistem itulah makhluk -
makhluk hidup saling berinteraksi baik di antara makhluk - makhluk hidup itu
satu sama lain maupun dengan lingkungannya. Pengaruh lingkungan terhadap
makhluk - makhluk yang hidup di sana disebut sebagai aksi, sebaliknya makhluk -
makhluk hidup mengadakan reaksi terhadap pengaruh tadi. Pengaruh makhluk hidup
yang satu terhadap yang lainnya disebutsebagai koakasi.
Contoh
dari ekosistem misalnya hutan, kolam, danau, padang rumput, akuarium yang baik
dan sebagainya. Dalam mempelajari ekosistem ini kita harus melihatnya sebagai
suatu kesatuan, suatu sistem yang meliputi faktor - faktor lingkungan dan makhluk
-makhluk yang hidup di dalamnya. Jadi suatu ekosistemsecara fungsionil
mempunyai dua komponen. Yang pertama adalah komponen abiotik, yaitu bagian -
bagian yang tak hidup. Yang kedua adalah komponen biotik yaitu seluruh makhluk
- makhluk hidup yang hidup di sana.
1.
Komponen biotik
Komponen
biotik adalah komponen dalam ekosistem yang mengacu pada makhluk hidup atau organisme. Artinya semua makhluk
hidup dalam ekosistem termasuk dalam komponen
biotik, baik itu manusia, hewan, tumbuhan, hingga makhluk mikroskopik seperti bakteri atau dekomposer.
Berdasarkan
cara mendapatkan makanannya, komponen biotik ini dibedakan menjadi tiga, yakni
produsen (autotrof), konsumen (heterotrof), dan pengurai (dekomposer).
a.
Produsen
(Autotrof)
Pengertian produsen atau organisme
autotrof adalah komponen biotik atau makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanannya
sendiri. Tumbuhan dapat membuat makanannya
sendiri lewat proses fotosintesis karena tumbuhanmemiliki klorofil dan bisa
mendapatkan karbondioksida, air, dan sinar matahari sebagai syarat melakukan
fotosintesis.
b.
Konsumen
(Heterotrof)
Pengertian konsumen atau organisme
heterotrof adalah komponen biotik atau makhluk hidup yang tidak dapat
menghasilkan makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain sebagai
bahan makanan. Hewan termasuk sebagai konsumen atau organisme heterotrof ini.
Terdapat 3 jenis-jeniskonsumen berdasarkan dari sumber makanan yang dikonsumsi
antara lain yaitu:
1) Karnivora, yakni organisme yang
sumber makanannya adalah daging organisme lain. Contoh karnivora misalnya
singa, harimau, buaya, serigala, dan hiu.
2) Herbivora, yakni organisme yang
sumber makanannya adalah daun atau tumbuhan. Contoh herbivora misalnya sapi,
kambing, kerbau, rusa, jerapah, dan zebra.
3) Omnivora, yakni organisme yang
sumber makanannya bisa berasal dari tumbuhan atau daging organisme lain. Adapun
contoh omnivora misalnya beruang, monyet, ayam, tikus, dan babi.
c.
Pengurai
(Dekomposer)
Pengertian
pengurai atau dekomposer adalah organisme yang bertugas untuk menguraikan
sisa-sisa makhluk hidup lainnya yang telah mati untuk dijadikan mineral dan
unsur hara tanah. Adanya dekomposer membuat keseimbangan ekosistem terjaga
karena semua organisme kembali lagi ke alam. Contoh pengurai misalnya bakteri,
jamur, cacing tanah, dan sebagainya.
2.
Komponen abiotik
Komponen
abiotik yang umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk -
makhluk hidup di antaranya :
a.
Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem
karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis -
jenis organisme yang hanya dapathidup pada kisaran suhu tertentu.
b.
Sinar
matahari
Sinar matahari mempengaruhi
ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga
merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.
c.
Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem
karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air
diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan
dan manusia, airdiperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain misalnya
transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain,
misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk
d.
Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi
organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup di
dalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur - unsur penting bagi
pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e.
Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis
organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan
menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f.
Angin
Angin selain berperan dalam
menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g.
Garis
lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme-organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Komentar
Posting Komentar